Selasa, 18 Oktober 2011

RUANG HATI

Gambar dari http://arzfndy.blogspot.com/

Hampir lima tahun aku menempati ruang hatimu. Waktu yang cukup panjang menurutku. Berat rasanya. Begitu banyak kenangan yang tertoreh bersamamu. Di saat aku tersenyum bahagia, tertawa lepas tanpa beban. Pun di saat aku menangis terisak dalam kesendirian. Suka duka silih berganti menerpaku. Tetapi kau tetap setia menemaniku, melindungiku dari panasnya matahari, hujannya gerimis dan juga dinginnya malam.

Selama itu pula aku telah merawatmu, memberi kesejukan, mencintaimu dengan penuh kasih sayang. Semoga dengan rentang waktu hampir lima tahun itu, cukup memberimu sebuah kenyamanan. Walau kadang aku membiarkanmu begitu saja di saat aku tak lagi kuat. Di saat capek menderaku tiba-tiba. Di saat ngantuk ini tak tertahan lagi. Maafkan aku, cinta!

Cinta. Kutatap engkau tuk terakhir kalinya. Hanya sebutan itulah yang pantas untukmu. Selamat tinggal cinta. Semoga sepeninggalku nanti, ada seseorang yang lebih baik dariku yang akan menempati ruang hatimu. Seseorang yang lebih amanah, lebih bisa merawat dan mencintaimu sepenuh hati. Ah, cinta. Aku terlanjur cinta padamu. Cinta pada pandangan pertama kala menatapmu. Pada sebuah ruang tiga kali tiga meter. Itulah ruang kamar kosku.

Berawal dari Abah, pemilik kos memintaku tuk pindah ke ruang hati yang lain karena ruang hatimu perlu suasana baru. Sejak itu juga, ku enggan melangkahkan kaki. Aku masih ingin bersamamu merenda hari.

Hari itu, 28 Mei 2011 tepat pukul 05.30 aku bergegas meninggalkanmu, cinta. Tak ada waktu lagi. Harus hari itu.

Kamu tahu cinta? Kali ini ku tak menemukan chemistry itu, yang dulu pernah kutemui di ruang hatimu. Asing kurasa. Enggan kumenyapanya. Tapi tak ada pilihan lain kecuali memberikan kesempatan padanya tuk bersamaku. Seperti juga ia, yang rela memberikan kesempatan untukku tuk menempati ruang hatinya tanpa banyak kata. Aku berusaha tuk menerima apa adanya. Semoga aku bisa memberikan cinta itu untuknya. Dan semoga ini adalah ruang hatiku yang terakhir.

            Seperti itu jugakah perjalanan cintaku?

Ya Allah, aku ingin ada yang menemani dalam setiap langkahku. Aku ingin ada yang menegurku, mengingatkanku, menguatkanku, mendoakanku. Aku ingin ada yang membawaku ke jalanMu. Jalan yang lurus. Jalan menuju surgaMu. Ya Allah pertemukan aku dengan hambaMu yang juga mencintaiku karenaMu. Berikanlah kesabaran dan ketabahan dalam diriku tuk menunggu saat terindah itu dariMu. Aamiiin Ya Robb…

“ Episode pindahan kamar kos karena terlanjur cinta dengan kamar kosku yang lama he he he “

2 komentar:

  1. Ini curhatan soal kamar kos tah? Saya kira yang lainnya. Hehehe...

    Sekedar saran, coba tanya si pemilik kos, barangkali jawaban doamu ada di sana.

    Ups! Copot sendal, terus kabur.........!

    BalasHapus
  2. Pengin ketawa rasanya...kok terus kabur begitu aja, nggak tanggungjawab lagi hemm...kena tipu ya? sengaja kok he..he..

    BalasHapus