Jumat, 07 Oktober 2011

AMATI-TIRU-MODIFIKASI


Jangan heran dengan postinganku kali ini. Ini hanyalah sebuah cerita fiktif belaka. Cerita fiksi yang aku tulis ketika mendapatkan tugas pertama kali di Kelas Menulis yang sedang aku ikuti saat itu. Tepatnya ketika mendapatkan tugas menulis dengan cara ATM (AMATI-TIRU-MODIFIKASI). Dan inilah cerita yang harus diamati, ditiru dan dimodifikasi. Silahkan dibaca dan cobalah untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Selamat mencoba, ya!

***
Wanita muda itu tiba-tiba saja sudah ada di pintu kamarku. Wajahnya tidak seperti biasa. Kusut. Bingung. Dia melemparkan amplop coklat ke tubuhku sebelum Aku bangun dari kasur. 
“Lihat...,” katanya.
Aku membuka amplop. Ada Testpack yang masih sedikit basah. Positif. Alisku melengkung sambil melihat wanita muda itu, kakak iparku.

“Mas Arif pasti senang….” Aku bergumam menyebut nama kakakku. 
Aku lalu membuka kertas dengan kop surat sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta. Bertanggal setahun lalu. Sebuah resume uji kesuburan atas nama Arif, kakakku. Negatif.
Aku pucat dan berkeringat.

***
Hemm…bingung juga sih.  Aku sempat terdiam lama mengamati tulisan itu. “Boleh nggak ya, kalau aku menulis selain yang dicontohkan?” tanyaku dalam hati. Kalo itu mah bukan ATM namanya he…he...Aku jawab sendiri dengan batinku. Akhirnya aku paksain deh untuk memulai menggerakkan jemariku. Dan jadilah tulisanku dan aku beri judul “Kado Terindah”

Bersambung...


1 komentar:

  1. Amati – Tiru – Modifikasi?
    Saya sendiri bingung kalau disuruh melakukan itu.
    Saya malah tertarik membahas kenapa wajah wanita muda itu kusut dan bingung. Tentu saja ia cemas dengan hasil uji kesuburan dari rumah sakit terkenal di Jakarta. Bagaimana tanggapan sang suami mendengar kabar bahwa dirinya kini postif hamil? Akankah ia bahagia, atau justru sebaliknya?
    Anda akan menemukan jawabannya di Kado Terindah. Halah! Komen yang ngasal. Hehehe…

    BalasHapus