Senin, 29 Oktober 2012

Kaifa Tushalli

Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengan sahabat baruku di Asem Payung. Berawal dari pertemuan itulah, akhirnya kita pun menjadi dekat seperti saudara sendiri.
Suatu ketika dia pun curhat tentang perilaku saudaranya yang aneh menurutnya.

“Aneh gimana?” Tanyaku ketika itu.

“Itu, dia tuh sholatnya aneh, deh?”

“Jangan buru-buru menyimpulkan sebelum tahu kebenarannya? Emang saudaramu itu kalau sholat menghadap ke Utara? Timur atau Selatan? atau sholat sambil berkacak pinggang?” hehehe

“Bukan, bukan itu maksudku, kalau itu mah aku tahu. Gerakannya itu lho aneh, aku sendiri belum pernah tahu. Pokoknya aneh, deh. Gimana ya cara menasehatinya sedangkan aku sendiri bingung mau memulainya dari mana, takut salah dan tersinggung aja. Ayo…, bantuin aku dong!”

“Ayo, Mbak…, please!” Dia pun memohon-mohon.

“Eh, Adek punya nggak buku Kaifa Tushalli? Dulu ketika kita masih di asrama kan pernah ngaji kitab itu?” Mbak Jazim akhirnya mengingatkanku.

“Oh, iya. Insya Allah, aku punya kok Mbak tapi lupa naruhnya dimana? Aku belikan aja, deh!”

“Lho, kok aku dikasih bukunya, mauku langsung aja ke rumah saudaraku trus dibilangin yang benar seperti apa? Kalau baca bukunya mah kelamaan, Mbak?”

“Iya, kita tahu kok, tapi baca bukunya dulu apakah memang benar-benar gerakannya aneh? Di buku ini ada beberapa riwayat hadits yang membahasnya jadi jangan langsung menyalahkan. Kalau memang benar-benar ada yang harus kita benarkan, baru nanti kita ke rumah - bertahap jangan langsung - nanti malah tambah lari deh, bukan lari mendekat tapi menjauh...”
Pengin tahu bukunya seperti apa? Ini nih bukunya.


Masih ingat dengan Indahnya Kopdar yang pernah aku ceritakan kemarin? Buku inilah yang aku cari diantara tumpukan buku-bukuku. Gara-gara buku ini kamarku jadi berantakan, terlambat lagi ke tempat acara. Lho, kok yang disalahin bukunya, mestinya orangnya dong hehehe

Buku ini dinamakan Kaifa Tushalli. Ada yang tahu apa itu Kaifa Tushalli? Lihat saja judul bukunya! Kaifa Tushalli adalah sebuah buku tuntunan sholat menurut riwayat hadits berkenaan dengan ibadah sholat yang dilakukan Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sholat adalah amal ibadah yang akan dihisab pertama kali di sisi Allah Ta’ala, disamping sebagai parameter bagi seorang muslim untuk mengoreksi diri berkenaan dengan rasa cinta taqorrubnya kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sementara masih banyak dari kita yang menganggap sholat itu hanya sebagai beban kewajiban, kalau sudah sholat maka gugurlah kewajiban kita - belum sampai ketingkat kesadaran apalagi ketingkat kebutuhan.

Sementara disisi lain sering kita jumpai sebagian orang dengan mudahnya meninggalkan sholat. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang mudah melalaikan sholat. Aamin.

Sebenarnya sudah banyak kitab yang membahas tentang tata cara sholat, namun umumnya ditinjau dari segi fiqih yang pembahasannya lebih mengarah kepada masalah syarat, rukun, syah dan batalnya sholat. Kemudian bagaimana dengan adab-adab sholat Rosulullah Shollalahu ’alaihi wasallam? Fahamkah kita? Padahal kita dituntut untuk sholat sebagaimana sholatnya Rosulullah, sebagaimana sabda beliau :

“Sholatlah kamu sebagaimana engkau melihat aku sholat”

Banyak contoh yang bisa kita pelajari dalam kitab ini, diantaranya adalah bagaimana meluruskan dan merapatkan shof. Bila shof tidak lurus atau rapat maka sholat belum sempurna. Kemudian bagaimana cara mengatur shof dan doa masuk shof pun dibahas di kitab ini. Dan tidak ketinggalan pula supaya lebih jelas lagi maka kitab ini pun disertai dengan gambar-gambar bagaimana shof yang sempurna dan kurang sempurna. Seperti contoh di bawah ini :


Tidak itu saja, seperti bagaimana takbir dan mengangkat kedua tangan, bagaimana posisi dan cara mengangkat kedua tangan, dilakukan pada saat apa saja dan seterusnya.

Kitab ini disajikan dengan uraian yang ringkas, mudah dicerna dan juga menyajikan indeks rujukan dalil dari berbagai riwayat hadits yang kuat dan lengkap sehingga kita bisa mengamalkannya secara mantap.

Selain itu, kitab ini juga disajikan sedemikian rupa dengan tanpa meninggikan pendapat dari suatu aliran atau golongan tertentu. Dengan demikian diharapkan dapat meredakan perpecahan yang mungkin timbul dari masalah ini.

Pengin tahu kelanjutannya? Baca segera kitab ini! Kitab ini ukurannya kecil, lho! Jadi mudah dibawa kemana-mana. Selain untuk diri kita sendiri nantinya juga bisa diajarkan kepada anak-anak kita atau orang lain yang membutuhkan. Tetapi yang terpenting, setelah mempelajari dan memahami kitab ini adalah senantiasa mengamalkannya. Mengerti tanpa mengamalkan sama saja dengan tidak mengerti.

Oh ya, kemarin sempat aku beli banyak karena banyak yang tertarik untuk mempelajari dan mengetahuinya lebih dalam dan kebetulan aku masih punya sisa 3 (tiga) di rumah. Aku beri kesempatan kepada 3 (tiga) komentar pertama untuk mendapatkan kitab ini secara gratis dan mohon untuk mengirimkan nama dan alamat lengkapnya ke alamat emailku : bulekluluk@gmail.com. Kutunggu ya!

Semoga bermanfaat. Aamin Ya Robb…





Jumat, 05 Oktober 2012

Indahnya Kopdar

“Dik, bukunya jangan lupa ya nanti, kasihan tuh Si Niken, dia sangat butuh sekali dengan buku itu.”

“Oke, Mbak. Aku kasih punyaku aja ya, aku belum sempat beli. Biasa deh Mbak, banyak amanah yang harus aku laksanakan.”

Kalau aku tidak teringat sebuah pesan dari Mbak Jazim, mungkin sampai nanti aku masih berkutat dengan angka-angka. Segera aku mengemasi barang-barangku dan cabut meninggalkan kantorku.

Waktu pun berjalan cepat, sudah hampir isya’, buku yang aku maksudkan belum ketemu juga. Gimana nih? Seingatku ada di lemari ini tapi kok nggak ada ya? Aku bicara sendiri dengan batinku.

“Dik, nggak lupa kan dengan alamat rumah makannya?” Ia mengingatkanku sekali lagi.

Aduh, aku taruh dimana ya? Sambil membongkar buku-bukuku yang sudah lama tak kubaca lagi. Hampir putus asa dan akhirnya, Alhamdulillah ketemu juga :)

“Iya, Mbak. Ini nih bukunya baru aja ketemu. Maaf kalau kelamaan nunggunya.”

Singkat cerita, aku pun sudah sampai di depan Rumah Makan Biyung. Dan aku ingat betul, sudah yang ketiga kalinya aku ke rumah makan ini. Pertama, ketika diajak Mbak Jazim mampir sekedar makan bersama Endang Ssn, salah satu sahabat penaku. Kedua, ketika menghadiri acaranya Teh Pipiet Senja bersama launching bukunya Endang Ssn dan yang ketiga ya sekarang ini, kita janjian di tempat dan ruang yang sama, ruang Kalimantan namanya.
Eh, ternyata mereka sudah pada ngumpul semua. Aku deh yang paling akhir :)

“Assalaamu’alaikum…”

“Wa’alaikumsalam...!” mereka menjawab salamku bersamaan.

“Kemana aja nih cah ayu, lama nggak keliatan batang hidungnya?”

“Iya, maaf. Aku lagi banyak kegiatan, nggak sempat kemana-mana,” jawabku sambil tersenyum.

“Makanya beli BB, biar nggak ketinggalan informasi!”

“Bukannya aku nggak bisa beli, tapi ada yang lain yang lebih penting yang harus aku dahulukan,” jawabku tanpa basa-basi.

“Iya..iya ngerti kok kita,” jawab mereka sambil tertawa.

Begitulah sebentuk cinta dan perhatian mereka kepadaku. Aku tahu, mereka hanya bercanda aja. Tak lupa kami pun foto bersama.

“Mau dong fotonya dikirim ke handphoneku,” pintaku.

“Makanya beli BB dulu!” sambil meledekku.

“Kan bisa pakai Bluetooth?” kataku sambil tersenyum.

“Hari gini masih pakai Bluetooth, nggak seru ah…” Kami pun tersenyum bersama. Biasa deh, sengaja mereka menyindirku karena hanya aku sendiri yang gak punya BB :) Gpp deh, yang penting foto-foto itu udah ada di tanganku.

Inilah salah satu fotonya, komunitas baruku para pecinta pena.


Bersama mereka berbagi bahagia...Mbak Jazim, Mbak Santi, Niken (yang baru dua kali ketemu), Endang Ssn dan aku sendiri :)

Tahu nggak, buku apa yang aku cari? Tunggu episode selanjutnya ya :)

Rabu, 03 Oktober 2012

Renungan Indah Hari Ini



Iman pergi ke sebuah Klinik untuk check up kesehatan rohani.
Pertama kali datang, Iman diukur tensi darahnya, ternyata Iman memiliki KELEMBUTAN HATI yang rendah.

Ketika temperatur Iman diukur, termometer menunjukkan derajat KEGELISAHAN hampir mencapai 40 derajat.

Ketika pemeriksaan jantung, saluran arteri tersumbat oleh berbagai KEKECEWAAN, KESEDIHAN, KEMARAHAN dan DENDAM sehingga memerlukan BY PASS.

Ketika Iman ke bagian Orthopedic, kelihatan tulang-tulang Iman mulai keropos oleh rasa CEMBURU dan IRI.

Dan pada saat memeriksakan mata yg mulai terganggu penglihatannya, diketahui penyebabnya karena mata iman sering MELIHAT KEKURANGAN orang di sekitarnya, sehingga kemampuan mata iman untuk melihat hal-hal yang indah dan baik mulai tertutup.

Dan ketika Iman mengeluhkan pendengarannya, terapis menyarankan Iman untuk mulai LATIHAN MENDENGAR SUARA KALAM ILLAHI DAN SESAMA setiap hari untuk lebih mensensitifkan pendengaran.

Setelah menjalani semua check up itu Iman mendapat konsultasi dan obat gratis atas kemurahan Alloh SWT utk mengobati semua penyakit nya tsb.

Obat yang diberikan adalah :
1. Setiap pagi minum segelas "RASA SYUKUR" atas segala yang dimiliki.

2. Setiap siang minum sesendok PIKIRAN POSITIF dan sesendok PENGAMPUNAN (mohon ampunan)

3. Setiap jam minum satu buah pil KESABARAN, secangkir KERENDAHAN HATI dan satu mangkuk KASIH.

4. Setiap pulang ke rumah sore hari minum satu dosis CINTA .

5. Setiap malam sebelum tidur minum kaplet SUARA HATI yang jernih, satu pil anti KESEDIHAN dan KEPUTUSASAAN krn peristiwa-peristiwa yang dialaminya hari ini.

6. Tidur berselimutkan DOA dan PENGHARAPAN .


Cara penyembuhan yang sangat murah tanpa biaya karena kekuatan terbesar itu ada pada diri kita sendiri untuk selalu mengingat akan kebesaran اَللّه


Semoga bermanfaat.

Sumber : Jaringan Iqtishodi Ash Shofvah
Gambar diambil dari http://www.tifanianglila.com