Senin, 10 Desember 2012

Menulis Pembuka Yang Memikat # 4


Ini adalah materi kelanjutan dari “Menulis Pembuka Yang Memikat # 3”. Maaf baru sempat posting kelanjutannya. Dan kali ini adalah postingan terakhir dari materi “Menulis Pembuka Yang Memikat”. Alhamdulillah, semoga bermanfaat.

Pembuka # 8 : Pertanyaan / Dialog

Membuka cerita dengan pertanyaan atau dialog, yang mengarah pada tema cerita yang ingin disampaikan.

Tujuan : mementikkan rasa penasaran pembaca dari pertanyaan / dialog. Kebanyakan motivasi untuk terus membaca datang dari pertanyaan. Membaca adalah proses pencarian jawaban.

Kelebihan : pertanyaan (dalam dialog) membawa pembaca langsung pada adegan (terjun di tengah-tengah aksi)

Contoh Pembuka Pertanyaan / Dialog

“Saya ada pesan penting untuk Anda, Dr. Beckwith.”
“Saya sibuk sekali saat ini. Dapatkah saya menghubungi Anda kembali?”
“Sebenarnya saya lebih senang jika bisa berbicara langsung dengan Anda, Profesor.”
“Dapatkah Anda datang ke Boston sebelum pukul lima?” tanya Wakil Sekretaris pada Konsulat Prancis.
(Man, Woman, and Child, Erich Segal)

“Peter, apakah mereka sudah kelihatan?”
         
Ini pertanyaan yang diajukan pada 20 Mei 1859 kepada pelayannya oleh seorang lelaki yang baru berumur empat puluh, yang memakai jas panjang berdebu dan celana panjang kotak-kotak, ketika dia keluar tak bertopi dengan langkah-langkah pendek di sebuah stasiun di jalan raya X.
(Fathers and Sons, Turgenev)

Pembuka # 9 : Aksi / Adegan
Membuka cerita dengan gerakan (action) atau adegan. Sering sudah merupakan gabungan antara aksi, seting, dan tokoh.

Tujuan : untuk menangkap perhatian pembaca dengan segera.

Kelebihan : langsung membuat pembaca tersedot dalam cerita (penasaran) karena langsung masuk dalam adegan.

Contoh Pembuka Aksi / Adegan

Lemparan bola itu tinggi dan lebar. Dia melompat untuk menangkapnya, merasakan bola itu menampar tangannya dengan keras, saat dia menggerakkan pinggulnya untuk melepaskan terkaman pemain yang menerjangnya.
(The Eighty-Yard Run, Irwin Shaw)

Museum Louvre, Paris, 10:46 Malam
Kurator terkenal Jacques Sauniere menatap jauh melintasi selasar berongga Galeri Agung Museum Louvre. Ia menerjang lukisan terdekat yang dapat ia lihat, lukisan Caravaggio. Dengan menceng-keram bingkai bersepuh emas itu, lelaki berusia 76 itu merenggutkan mahakarya itu ke arah dirinya. Lukisan itu terlepas dari dinding, dan Sauniere terjengkang di bawah kanvas.
(The Da Vinci Code, Dan Brown)

Dmitri bertanya, “Anda tahu kita diikuti, Mr. Stanford?”
“Ya.” Sudah sejak kemarin ia menyadari kehadiran orang-orang ini.
Harry Stanford mula-mula mengetahui kehadiran mereka karena mereka terlalu santai, dan berusaha terlalu keras untuk tidak memandang ke arahnya. Setiap kali Harry Stanford menoleh, ia melihat salah satu dari mereka di belakangnya.
(Morning, Noon, & Night, Sidney Sheldon)

CATATAN TENTANG PEMBUKA

Masih banyak macam pembuka lainnya. Sebagai misal: perjalanan, lelucon, pikiran tokoh, ramalan. Anda bisa menemukan pembuka terbaik ciptaan sendiri.
Inti pembuka sebenarnya adalah “mengarahkan pembaca”, dan bukan sekedar unik dan menarik.

Untuk mempersiapkan pembaca, segera setelah kalimat pembuka, perlu memperkenalkan tokoh, seting, permasalahan (krisis); sesuatu yang akan diselesaikan pada cerita berikutnya.
Dan sambil memperkenalkan semua unsur cerita, buatlah pembaca mulai melihat, mendengar, mengalami, dan terlibat dalam cerita.

Kata singkat tentang “pembuka”
  1. Banyak jalan menuju Roma
  2. Anda bisa memasuki kota itu dari sembilan pintu.
  3. Meski pintu yang Anda masuki memberikan pengalam-an tersendiri tentang Roma, begitu mencapai Koloseum, pengalaman pertama itu tidaklah terlalu penting.
  4. Kini Anda sudah bersama singa-singa lapar yang siap menerkam!
  5. Gunakan pembuka sesuai perannya :
Jalan masuk untuk menemukan sesuatu yang lebih besar daripadanya.
Harus “menuju” ke “sesuatu”.
Benang-benang cerita harus ada rajutan ke cerita selanjutnya.
Tempat paling gawat jika tidak beres, janji untuk konsisten pada tema, tempat, para tokoh dsb.
Jika tidak bisa menjaga janji ini, gantilah pembuka yang lain.

2 komentar:

  1. Ternyata banyak ragam pembuka dalam membuat tulisan ya Mbak. Selama ini saya gak perhatian, asal nulis apa sj yg dianggap cocok...#mekso jugak

    BalasHapus