Sosok itu begitu sempurna dimatanya. Dialah sosok laki-laki yang menyejukkan hati, menggetarkan jiwa. Sosok yang membuat hidupnya lebih berwarna. Begitu indah bila dirasa.
Berawal dari sebuah kedekatan, saling berbagi cerita, saling bertelepon, saling memberikan perhatian, saling menyanjung dan banyak hal lain. Semua mengatasnamakan persahabatan.
Sampai suatu saat, sosok laki-laki itu meninggalkannya begitu saja tanpa kabar berita bak ditelan bumi. Separuh jiwanya pun pergi. Sosok itu membuatnya memar jiwa.
Matanya berkaca-kaca. Perempuan itu masih terus berharap dan menunggu datangnya sosok itu. Salahkah dengan perasaannya? Inikah yang dinamakan persahabatan? Persahabatan yang didasari atas nama cinta? Persahabatan yang akhirnya membawa luka di hatinya. Batinnya bergejolak.
Di penghujung malam, dalam sujud terakhirnya. Perempuan itu menyadari atas segala kekhilafannya.
“Ya Allah, aku mohon ampun atas segala khilafku. Aku masih menyimpan rasa dan berharap lebih padanya. Ya Robbi, jauhkan diriku dari hal-hal yang mengotori hati. Aku hanya ingin persahabatan ini berakhir indah.”
salam kenal. ya..
BalasHapuscerita pendeknya mengesankan sekali
semoga sukses mengikuti kuisnya
catatan mutiaranya bagus,
semoga bisa menjadi sahabat
sedj
Amiiiiiin
BalasHapusSemoga Alloh meridhoi