Tradisi memberikan PR di kalangan Blogger? Kalau tidak salah aku pernah membaca postingan yang mirip seperti ini di blognya Mbak Niar beberapa waktu lalu. Aku sempat mengenal beliau gara-gara membaca postingan Pemenang Event Book Your Blog di blognya Abi Sabila. Tapi maaf Mbak Niar, aku membacanya sambil lalu. Aku lebih suka membaca tulisannya Embak tentang Athifah. Lucu. Bikin aku ketawa. Namanya juga anak-anak hehehe
Aku sendiri mulai aktif ngeblog bulan Januari 2011 dan bisa dibilang masih baru di kalangan para pecinta blogger. Tulisan-tulisanku pun hanyalah sebuah catatan harian seorang mutiara. Sebuah catatan harian? Mestinya bisa menulis setiap hari dong? :) Ya begitulah kira-kira tapi ternyata aku sendiri jarang sekali menulis apalagi blogwalking hehehe sampai-sampai ada yang berkomentar, postingan yang barunya mana Mbak? Dari Mbak Dey yang kemarin baru saja berkenalan denganku. Aduuhh mukaku ditaruh dimana nih, malu rasanya.
Tapi setelah ketiban sampur dari Abi Sabila untuk meneruskan mengerjakan PR-nya, blogku jadi lebih berwarna seperti warna pelangi di senja hari :) Dan aku pun bisa bersilaturrahim ke blognya Kang Matahari Timoer. Baru kali ini aku mendengar nama itu. Ternyata beliaulah orang pertama yang menghidupkan kembali tradisi ini dengan memberikan PR tentang bagaimana mengenang hal-hal tertentu ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Perasaan dari tadi kok ngomong terus, kapan ngerjain PR-nya? hehehe
Mengenang masa kecil di bangku Sekolah Dasar rasanya menyenangkan. Apalagi membicarakan Guru Favorit, bagiku semua guru adalah baik. Masing-masing mempunyai kenangan dan kesan tersendiri di hatiku. Tapi tidak semua guru yang baik adalah favorit. Pengin tahu guru favoritku? Guru favoritku adalah Ibu Mariyam. Dan ternyata bukan aku saja yang mengidolakan beliau tapi juga sembilan saudaraku karena mereka juga bersekolah di tempat yang sama. Dan setiap lebaran tiba, kami selalu menyempatkan waktu untuk bersilaturrahim ke rumah beliau. Dan entah kenapa, kami mempunyai kesan yang sama dengan beliau.
Tapi ada satu guru lagi yang sampai sekarang pun aku masih mengingatnya, bukan karena apa-apa tetapi lebih kepada penampilannya. Beliau selalu memakai baju bleser dengan warna yang sama dari atasan sampai bawahan termasuk sepatunya. Kalau blesernya warna merah, sepatunya pun juga warna merah. Kalau blesernya warna hijau, sepatunya pun juga warna hijau. Teman-teman biasa menyebutnya Kleting Merah, Kleting Hijau atau Kleting Biru kalau kebetulan beliaunya pakai baju warna biru. Masih muda dan cantik lagi. Tapi jangan salah menilai, walaupun penampilannya seperti itu, beliaunya baik lho. Terbukti ketika aku mengikuti lomba menggambar, beliaulah yang mengajariku. Ternyata beliau mempunyai bakat menggambar juga :) Terima kasih Bu Guru Cantik, itulah sebutan yang masih aku ingat setiap kali Bu Guru itu lewat di depan kelasku, sampai-sampai aku sendiri lupa namanya. Maafin aku Bu Guru Cantik ! Tak ada yang pantas aku ucapkan selain rasa terima kasih yang tak terhingga kepada guruku.
Terima kasihku kuucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna selalu dilimpahkan
Untuk bekalku nanti…
Begitulah kira-kira lagunya. Lagu ini menjadi kenangan tersendiri dalam hatiku. Jadi terharu deh.
Lain lagi dengan Guru Killer. Guru Killer? Nggak ada tuh. Bagiku semua guru adalah baik. Semua mempunyai kenangan dan kesan tersendiri di hatiku. Hanya mereka yang nggak mengerjakan PR, dan suka membolos saja yang mengganggapnya killer :) Makanya aku segera mengerjakan PR walaupun terlambat hehehe sama saja dong :) Siap-siap nih disetrap sama yang memberi PR hehehe
Aku ini orangnya nggak suka membolos apalagi mempunyai Teman Membolos. Kalau aku disuruh nyebutin. Siapa ya? Seingatku nggak ada yang mengajakku membolos. Alhamdulillah semua baik-baik kepadaku.
Teman Berantem? Teman membolos saja nggak punya, nggak level tuh. Aku itu orangnya kalem, pendiam kalau lagi tidur dan nggak suka rame-rame apalagi berantem. Oh no!
Daripada berantem, mendingan kita bicara masalah Jajanan Favorit saja deh. Klenyem dan jenang grendol. Dua jajanan inilah yang masih bisa aku ingat dan termasuk jajanan langka karena selama aku di Surabaya nggak pernah ada yang namanya Klenyem dan Grendol. Klenyem terbuat dari ketela rambat yang direbus dan dihaluskan kemudian dicampur dengan gula terus dicelupin ke adonan tepung lalu digoreng dan siap untuk disantap.
Ada yang tahu nggak jenang grendol? Jajanan ini terbuat dari tepung sagu lalu dibuat adonan dan dipotong kotak-kotak atau dibuat bulat-bulat kecil kemudian dimasukkan ke dalam air yang sudah mendidih. Kalau sudah setengah matang baru diberi gula merah dan garam. Jadi deh jenang grendolnya dan siap untuk dimakan. Yummy! Eh jangan lupa akan lebih enak kalau ditambahin santan di atasnya. Waah, jadi lapar deh. Tapi sayang aku nggak punya gambarnya. Sampai sekarang pun kedua jajanan itu masih ada lho yang jualan di Ponorogo. Satu mangkok jenang grendol cuma seribu rupiah. Nggak percaya? Coba saja datang ke rumahku hehehe
Mainan Favorit. Siapa yang nggak suka bermain ketika SD? Kalau aku sukanya mainan Bola Bekel. Ini khusus mainan untuk anak perempuan tapi rasanya nggak seru kalau belum ikutan Bak Sodor. Dan kebetulan halaman rumah tetanggaku sangat luas seperti lapangan sepak bola. Jadi deh buat tempat kita bermain rame-rame. Kalau Bak Sodor boleh laki-laki atau perempuan. Biasanya terdiri dari empat orang sekali main. Mungkin sudah ada yang mengenalnya, nih? Yuk, kita rame-rame bermain Bak Sodor! Seru lho! :)
Sepatu Favorit? Ingat lagunya Ria Resti Fauzi. Kalau nggak salah nih, “ Sepatu dari kulit rusa. Itu aku tak minta…” Pokoknya gitu deh. Tahu nggak? sepatuku itu udah nggak bermerk terbuat dari plastik, dan nggak pernah ganti-ganti. Lha gimana mau ganti, setiap terkena sinar matahari sepatuku itu mesti melar hehehe dan selalu masih bisa dipakai kecuali kalau sudah robek kanan kirinya :)
Nah yang ini nih aku lupa dan bener-bener lupa. Tas Favorit. Rasanya tasku itu bukan tas favorit apalagi bermerk tapi cuma satu yang aku ingat ketika aku basah kuyub karena kehujanan dan tasku satu-satunya yang ku punya pun ikut basah, aku sempat bingung, besok ke sekolah pakai apa-an ya? Akhirnya tidak ada rotan akar pun jadi. Terpaksa aku membawa tas kresek ke sekolah. Dan inilah memory yang tak terlupakan hehehe
Alhamdulillah PR-ku sudah selesai aku kerjakan. Hayo PR-nya siapa yang belum kelar? :) atau aku nih yang paling belakang hehehe Keburu diberi PR lagi sama Abi Sabila :) Eh, ternyata Abi nggak ngasih aku PR lagi abis muridnya Abi yang satu ini nakalan sih nggak segera ngerjain PRnya hehehe.
Sekarang gantian deh ngerjainnya. Tapi PR ini aku terusin ke siapa ya? Aku nggak punya banyak teman blogger. Bingung juga nih, semoga saja yang aku sebutin ini belum pada ngerjain PR-nya. Minta tolong ya diterusin PR-nya! hehehe
Mohon maaf jika tidak berkenan. Sungguh tiada maksud untuk membebani, hanya sekedar ikhtiar untuk menjalin silaturrahim. Jika tidak dianggap merepotkan, mohon teruskan kembali PR ini kepada lima sahabat lainnya, begitu pesan dari pemberi PR sebelumnya. Maaf kata-katanya copy paste dari blognya Abi Sabila :)
Jazakumullah telah dipercaya untuk meneruskan PR Blogger-nya. Semoga silaturrahim tetap terjalin tidak hanya di dunia maya tetapi juga nantinya kita bisa dipertemukan di dunia nyata. Amin Ya Robb.
yuk mbak kita main bola bekel,masih bisa kan?:)
BalasHapusIya masih bisa Mbak. Yuk, rame-rame Mbak hehehe
BalasHapusPertama: terima kasih sudah mengerjakan PR ini dengan baik. Tidak ada istilah terlambat untuk hal yang satu ini karena memang tidak ditentukan batas akhirnya. Segera, tapi jangan tergesa-gesa, itu istilahnya. Sesempatnya, tapi juga harus disempet-sempetin.
BalasHapusKedua: ada beberapa denda yang harus dibayar. pertama, pinjam istilah tak ada rotan akarpun jadi ( merasa kalau itu diambil dari salah satu judul postingan,padahal saya juga niru orang. hehehe ). Kedua, copas dialog penutup, itu tidak boleh, seharusnya copas dari awal sampai akhir. hahaha...nda jadi ngerjain PR dong, malah ngerjain yang ngasih PR.
Ketiga: Seperti jajanan golak yang sempat fenomenal ( halah, ini mah pakai biangnya majas hiperbola ). Jajanan klenyem dan jenang grendol ini sebenarnya dikenal juga di beberapa daeerah lain. Kalau di Kebumen, klenyem itu disebut timus ( timus, bukan ketimus. Kalau ketimus dari singkong di parut, dibungkus daun pisang, terus dikukus, kalau nda salah ). Sedangkan grendol aku biasa menyebutnya jenang candil. Dan balik lagi ke klenyem, ini adalah jajanan favoritkua setelah bakwan waktu di SMEA.
Maaf, komentarnya kejar-kejaran sama postingan, sehenarnya masih ingin diteruskan tapi takut nanti malah pada ngomentarin komentar ini. Hehehhe..
hehehe gak papa di denda, nanti totalan belakangan aja ya? jangan khawatir.
BalasHapusKlenyem di Kebumen masih ada ya Bi walau pakai nama lain, berarti bukan jajanan langka lagi dong hehehe. Ternyata kesukaan kita sama ya walaupun beda daerah. Jadi nggak usah jauh-jauh dong sampai ke Ponorogo segala :)
Kalau singkong diparut, dibungkus daun pisang terus dikukus namanya utri di tempatku tapi kalau di Surabaya dan Gresik namanya lemet. Jangan lupa singkongnya diberi tambahan garam dan gula merah kalau cuma singkong diparut aja terus dibungkus daun pisang ya rasanya hambar. Siapa yang mau makan :)
Opo itu klenyem grendol, wkwkwk.
BalasHapusBelum pernah lihat :)
sungguh kenangan sekolahan yang penuh kesan tak terlupakan :)
BalasHapusBlogS of Hariyanto
Una : main ke rumahku aja yuk, kalau pengin tahu klenyem n grendolnya wkkk sekalian bisa liat n ngerasain :)
BalasHapusKang Hari : ma kasih udah berkunjung ke blogku yang sederhana ini :)
wuaah masa #jamanSD yang tak terlupakan..:)
BalasHapushihihi, ada namaku disebut disini.
BalasHapusseru nih kalo para emak skr maen bekel .. hehe
kleyem itu kayak ongol2 bukan ?
waduh, banyak istilah jawa yak... saya orang jawa tapi sungguh tidak mengerti makanan2 jawa itu mbak... hehehe... salam kenal ya...
BalasHapusMbak dey : yang pasti seru Mbak. Mbak Dey ikutan juga ta, biar tambah seru nih Mbak :) Kalo ongol2 itu dari ketela pohon (singkong) yang diparut terus dikasih gula n garam dan bisa juga diberi pewarna tapi harus yang food gread (merah, hijau, kuning atau sesuai selera). Kemudian dimakan bersama parutan kelapa di atasnya.
BalasHapusBunda Kanaya : salam kenal juga Bunda. Iya ya hehehe mungkin ada istilah lain Bunda tapi maksudnya sama tapi di daerah saya namanya klenyem n jenang grendol hahaha. Namanya emang agak2 aneh juga nih :)
Saya lumayan suka makan jajanan tradisional, tapi kadang lupa nanya apa namanya. Keasyikan makan, hehe...
BalasHapussaya link blognya ya mbak...
BalasHapusIya Bunda Kanaya, gpp silahkan dengan senang hati :)
BalasHapushehe, seru nih mbak... sayang saya ndak ngerti klenyem tu spt apa? abis nie ada PR smp ma sma ndak yak ^_^
BalasHapusgrendol itu pake santan ya mbak?
BalasHapuskalo iya berarti di kediri juga ada namanya jenang sagu.. rasanya ada sensasi dinginnya gituuuu
to Nuraini Fa: wah belom kebagian yang SMPya? ntar aku kasih tugas deh.. tapi kalo aku udah ngerjain yah hihihi
Mbak Aini kalo pengin tahu klenyem ke rumahku aja di Ponorogo, aku buatin deh nanti :) atau ke Surabaya aja, aku buatin sendiri. Itung-itung sambil belajar jadi Ibu yang baik halah :)
BalasHapusGrendol pake santan Mbak tapi ditabur di atasnya jadi nggak dicampur ke dalamnya.
hahay... senangnya punya ibu yang baik mau buatin klenyem ^_^
BalasHapusHaha.....asyiknya masa sd. Sy ingin jg kerjakan PR ini, tp ntar kuposting dimana dooong?. Maklumlah blm pernah ikutan dpt PR sgl dr sesama bloger.
BalasHapusmbak aku kirim lagi pe er smp yaa
BalasHapushttp://anggania.blogspot.com/2011/11/kenangan-smp.html
maap kalodobel hehe